Sabtu, 06 April 2013

Fenomena anak jaman sekarang

Setiap generasi pasti berbeda. Setiap tahun aja deh, gak udah jauh-jauh. Pasti ada aja yang baru dan bermunculan. Tahun 2012, orang-orang pada heboh Gangman Style dan 2013 ada lagi, namanya Harlem Shake.

Saat itu saya sedang buka Facebook. Di beranda, saya gak sengaja melihat komik " Si Juki " Komik buatan anak Indonesia yang ceritanya kurang lebih diambil dari pengalaman sang penulis. Habis itu saya geser ke kaskus dan lihat fenomena anak tahun 90an. Karena saya lahir pada tahun 90an, tepatnya tahun 1993. Saya pun membandingkan dengan anak jaman sekarang. Pastinya mudah ditebak dong kaya gimana.. Secara gaya dan penampilan sudah berbeda. Bukan itu yang menjadi pemikiran saya. Melainkan gaya hidup anak jaman sekarang yang gak sesuai dengan usia mereka.

Yang paling mudah terlihat adalah acara yang mereka tonton sehari-hari.

Setiap hari lebih banyak acara dewasa daripada anak-anak. Pagi hari ketika menonton tv hanya sedikit stasiun TV yang menayangkan kartun atau acara anak-anak. Malah lebih banyak acara Infotaiment, seperti Dahsyat, inbox dan pagi-pagi sudah disuguhkan FTV, yang pada malam sebelumnya udah ditayangin. Siangnya juga gak jauh beda, kalau kalian liat tayangan TV sekitar jam 12 akan banyak FTV yang diselingi "berita kilat" yang biasanya tayang 3-5 menit. Apalagi FTV yang ditayangkan ceritanya selalu sama.

Secara garis besar, pada awal ketemu mereka berantem, saling ngejek satu sama lain, namun pada akhirnya mereka suka sama suka. Semua seperti itu seakan-akan yang nulis cerita cuma "Copy Paste" lalu tinggal di edit dikit. Gak jauh beda sama pelajar yang ngerjain tugas. Nyari di Google, Copy Paste, Edit font sama kalimatnya, beres. Menjelang maghrib juga gak kalah parah. Umumnya pada jam segitu, anak-anak udah pada pulang. Habis main bola di lapangan, main layangan di sawah sampai main air di sungai. Namun saat jam-jam sebelum jam belajar masyarakat. Malah ditayangin "Fesbukers" yang isinya gak jelas, menurutku secara pribadi. Malahan acara itu pernah digugat KPI. Lantaran Joke mereka terkesan melecehkan. Cek di google aja sendiri kalau gak percaya. Jika disuruh membandingkan, masih enakkan jamanku masih anak-anak. Banyak yang rela pulang sebelum maghrib lantaran pengen nonton Kapten Tsubasa (Bagi yang ingat dan pernah nonton). Sampai ada yang pas Ujian, rela belajar sore hari biar bisa nonton Kapten Tsubasa. Dari situ banyak bocah-bocah langsung tersihir dengan sepak bola. Dimana-mana ditulis "Bola Adalah Teman" dan paginya mereka saling bercerita tentang Kapten Tsubasa.

Hari minggu dimana biasanya banyak kartun, sekarang hanya beberapa yang nayangin kartun. Pagi kita bangun, seperti biasa. Adanya inbox, Infotaiment dan FTV. Kalau ada yang nayangin kartun, palingan mentok sampai jam 9-10 pagi. Habis itu, ya.. acara yang tadi. Jangan heran kalau kita melihat anak-anak sekarang udah Dewasa sebelum waktunya. Dewasa bukan dalam bentuk perilaku. Itu karena apa yang mereka lihat dan mereka tirukan, menurut mereka itu hal yang wajar lantaran semua orang juga ngikutin hal tersebut.
Gampangnya adalah anak SD sekarang udah mainan IPAD. Belipun cuma buat main Angry Bird. Lagipula anak segitu dibeliin IPAD gunanya apa?  Belum ada apa-apanya. Anak usia segitu juga belum butuh IPAD. Mereka masih seneng main kesana kemari, lari sana lari sini. Itulah yang wajar untuk anak-anak. Bukanya dikasih IPAD atau BB. Kasih apapun yang sesuai buat mereka dan jangan rusak masa kecil mereka. Karena masa kecil hanya datang sekali saja dan gak bisa diulang.

1 komentar:

  1. jadi inget jaman kecil, bangun pagi buat nonton Power Ranger Ninja Storm :v
    sekarang mana ada...wkwkwk

    BalasHapus