Rabu, 29 Agustus 2012

Kehidupan Gamer (Part 3)

Seiring berjalanannya waktu, perkembangan teknologi sudah maju. Dibuktikan dengan beberapa turunan konsol yang ada. Dulu kita mengenal PS 1. Berikutnya ada PS 2, PS 3, Xbox, Xbox 360 bahkan yang sedang digemari anak muda sekarang juga tak kalah menyorot yaitu Game Online. Game dengan basis Network, namun dengan jarak yang tak terbatas sehingga orang-orang bisa bermain dengan orang lain tanpa perlu pindah tempat duduk dan tukeran joystick konsol. 

Namun belakangan ini, masyarakat selalu beranggapan bahwa Orang yang hobi ngegame selalu dianggap negatif. Banyak juga orang tua yang melarang anaknya ngegame dengan bermacam alasan. Padahal para pakar-pakar psikologi dan pemerahati anak tidak ada yang berani menimpulkan sisi positif dari Game. Karena sesuatu ada positif dan negatifnya. Jelas-jelas mereka berbicara seolah-olah gaya bahasanya ilmiah, namun sayang mereka tidak mampu menggali lebih dalam lagi tentang kehidupan gamer. Sebagai gamer, saya merasa hal itu tidak benar. Karena yang dimaksud orang-orang tersebut, bukan gamer konsol melainkan gamer yang biasa main di gamenet/warnet didekat lingkungan mereka. 

Jika kalian "Mantan' pecandu game online(seperti Seal, RF, PB, Ragnarok). Setiap hari, mereka akan menghabiskan waktu dan uang mereka disana, bahkan ada yang rela begadang demi memuaskan kesenangannya. Beberapa hal yang bikin betah main di gamenet sebagi berikut.
  • Tarif yang murah.
Gamenet selalu penuh dan buka full 24 jam. Belum lagi dengan penawaran-penawaran paket yang murah serta mengrogoti hati kita untuk datang dan duduk, itulah yang membuat mereka betah main di gamenet berjam-jam. Sekalian sebelum main bawa bantal sama selimut, karena di game net gak ada bantal.
  • Ruang lingkup yang luas.
Main di gamenet pasti terkoneksi dengan internet yang membuat kita bisa berinteraksi dengan orang lain. Bahkan kita bisa main bareng mereka. Muter-muter hunting nyari item langka, ngabisin waktu 3 jam baru dapet dikit, kalo dapet langsung dijual atau dipake sendiri. Belum kalo temen kita ada yang jual Weapon, Item dan Pet yang kita butuhkan. Pasti dapet dengan mudah, daripada nyari berhari-hari sampe jenggotan tapi tetap gak ketemu. ujung-ujungnya strees.
  • Menjadi ladang uang
Mungkin ada yang berpikiran kalo ngegame gak nguntingin, justru ada gamer yang sering main malah dapet duit. Kalo udah tau maksudnya ialah "ngejual ID sendiri". Belakangan ini banyak orang yang ngegame dengan niat yang tinggi supaya harga jualnya tinggi. Faktor yang mempengaruhi, kebanyakan adalah banyaknya orang yang males naikin level, pengennya serba instan. 'Ngapain capek-capek main kalo bisa beli ID orang, full equip lagi. Selain ID, juga banyak yang jual Equip, Cash, Item dan Pet. Beginilah kalo sudah cinta dengan hobi, rejeki akan datang dengan sendirinya.
Dari point-point tadi bisa kita simpulkan, bahwa "Yang membikin game mendapat citra miring di mata masyarakat bukan gamenya tetapi tingkah laku gamer yang sudah bertindah di luar batas."

0 komentar:

Posting Komentar