Senin, 15 Juli 2013

Sebenarnya tujuan OSPEK/MOS apa sih?

Tahun ajaran baru sudah dimulai. Sudah banyak waktu dihabisakan untuk berlibur atau sekedar bersantai menikmati hari bebas. Sebagian juga sibuk daftar sana-sini, beli buku sana-sini bahkan ada yang ganti apapun yang serba baru. Ada juga yang bersemangat masuk tahun ajaran baru namun satu hal pasti ada setiap memasuki ajaran baru adalah OSPEK. Saya salah satu orang yang paling gak setuju dengan adanya OSPEK.

Ini menjadi pertanyaan saya hingga sekarang, tujuan ospek yang sebenarnya apa? Memperkenalkan sekolah/kampus yang baru atau bentuk pelampiasan Senior atas apa yang mereka alami dulu atau sekedar  nyari kecengan adik kelas (Yang cowok pasti ngelakuin ini). Asal muasal ospek sendiri juga darimana sampai sekarang saya belum tahu. Namun yang pasti dan yang terjadi saat ini adalah ospek dijadikan untuk menggembleng mental siswa baru dengan cara mempermalukan mereka. Kenapa saya bilang "mempermalukan mereka"? Karena yang namanya ospek selalu memakai atribut-atribut NORAK disekitar badan kalian. 

Pernah gak waktu ospek makai pakaian dari kantong plastik?

Pernah gak waktu ospek rambut harus dikasih pita rambut warna-warni sesuai dengan bulan lahir kalian? (biasanya  cewek)

Pernah gak waktu ospek  harus bawa karung beras yang belum dibentuk tas?

Pernah gak waktu ospek harus bawa makanan yang menurut kalian susah dicari?

Pernah gak waktu ospek harus panas-panasan sedangkan panitia asik duduk dibawah pohon?

Pernah gak waktu ospek harus ngikutin baris-berbaris sambil dibentak-bentak tanpa alasan?

Semua itu pasti pernah kalian rasakan, termasuk saya. Menurut mereka ini adalah serangkaian cara untuk melatih mental kita. Memang terlihat kok untuk melatih mental dengan bentuk mempermalukan depan banyak orang. Nyanyi-nyanyi gak jelas bahkan ada yang sampai diluar sekolah dan dilihat banyak orang. Menurut mereka itu wajar tapi menurut saya itu MEMALUKAN. Benar-benar memalukan, harusnya ospek dibuat bukan untuk ajang pembullyan tapi sebagai pengenalan dan peserta ospek itu diperlakukan secara manusiawi.

Apakah panitia-panitia ospek selama ini gak punya hiburan sama sekali makanya mereka memakai kesempatan ospek untuk merubah calon siswa layaknya badut? Menjadikan mereka sebagai bahan tertawaan dan dimasukan dalam dokumentasi sekolah? Saya rasa hal itu perlu disudahi dan OSPEK harus dihapuskan atau diganti dengan agenda yang lebih mengutungkan, misalkan dalam ospek diisi dengan seminar dan pemakaian atribut norak itu dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan. Jika kita melihat di luar negeri, masa orientasi diisi dengan seminar yang bersifat memotivasi dan gak ada diantara mereka yang memakai atribut "badut". Bukan menurunkan mental dan membuat mereka HARUS nurut sama senior dan lain-lainnya tapi membuat hubungan yang baik biarpun berbeda angkatan.

2 komentar:

  1. MOS / OSPEK sudah jauh melenceng dari tujuan yg sebenarnya. Tragis -_-

    BalasHapus