Kamis, 03 Juli 2014

Pertimbangan agar tidak salah "Memilih Falkutas"

Judul diatas memang klise karena setiap kita akan mengakhiri masa SMA selalu disodorkan pertanyaan seperti itu. Kita selalu dapat peringatan dari guru disekolah agar tidak salah memilih Falkutas yang akan diambil saat kuliah kelak. Yang keluar lewat kata-kata belum tentu keluar dalam tindakan. Itulah yang banyak terjadi saat ini. Banyak orang yang salah memilih Falkutas impian mereka karena banyak faktor. Dari masalah temen, Falkutas yang gampang selesai sampai pengaruh Orang Tua juga ikut campur dalam hal ini.

Namun yang ingin saya angkat bukan masalah seperti yang sebelumnya saya sebutkan tapi permasalahan adalah ngambil Falkutas tapi tidak sesuai "latar belakang" yang kita tempuh di SMA. Saya ambil contoh disekitar saya. Teman saya waktu SMA mengambil jurusan IPA tapi pada akhirnya waktu kuliah dia ngambil Managemen, Iya Managemen. . Padahal saat mendekati kelulusan kita sudah diberi tawaran yang sesuai dengan latar belakang yang kita punya. IPS misalkan, IPS pada dasarnya diberi jatah ke Managemen, Akutansi, Ilmu Ekonomi, Sosiologi dan Ilmu Sastra. Sedangkan IPA juga sudah dikelompokan, mulai dari Kedokteran, Teknik Mesin, MIPA dan Pertambangan. Padahal sudah dikelompokan berdasarkan latar belakang yang kita punya tapi masih aja ada yang nyerobot. Memang IPA secara kasta lebih unggul, mereka bisa ngambil 2 kategori yaitu SAINSTEK dan SOSHUM namun IPS cuma dapet jatah SOSHUM. Mungkin sebagian orang menganggap ini wajar kalau IPA bisa mengambil lahan IPS namun miris bagi saya. Mengapa? Biar saya jelaskan... Kalau ada yang pernah ikut bimbel pasti banyakan yang ambil bimbel adalah anak SMA yang ngambil IPA. Walaupun yang IPS juga ada, tapi gak sebanyak IPA. Tau sendiri kalo IPA itu banyakan ngitung daripada baca. Karena banyakan ngitung dan biar nilainya gak jelek makanya pada nyari bimbel.

Bayangkan ini dipikiran kita kalau ada anak lulusan IPA waktu di SMA tapi dia ngambil kuliah bidang HUKUM akan terjadi seperti ini.

"Tolong sebutkan jenis-jenis hukum yang berlaku di dunia?"

"Hukum Newton, Hukum Archimides, Hukum Pascal, Hukum kekelakan energi..."

*nelen paku satu plastik*

Dosen pun bingung, sebenarnya muridnya yang gak ngerti apa dia yang salah ngajarin orang. Intinya sih cuma ngingetin hati-hati kalo milih, pertimbangkan dulu dan cari tau resikonya. Jangan asal nyelomot kalo gak mau keselomot.

1 komentar:

  1. gue juga pernah buat postingan seperti ini jdulnya "jebol dijurusan yang tidak diminati"... nyesek bgt rasanya, makanya jgn samapi salah pilih yakk

    BalasHapus